Cara Penghitungan MSI
Apa yang dimaksud dengan metode suksesif interval (Method of Successive Interval /MSI) itu? Metode suksesif interval merupakan proses mengubah data ordinal menjadi data interval. Mengapa data ordinal harus diubah dalam bentuk interval? Data ordinal sebenarnya adalah data kualitatif atau bukan angka sebenarnya. Data ordinal menggunakan angka sebagai simbol data kualitatif. Dalam contoh dibawah ini, misalnya:
- Angka 1 mewakili “sangat tidak setuju”
- Angka 2 mewakili “ tidak setuju”
- Angka 3 mewakili “netral”
- Angka 4 mewakili “setuju”
- Angka 5 mewakili “sangat setuju”
Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi Pearson, uji t dan lain sebagainya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika kita hanya mempunyai data berskala ordinal; maka data tersebut harus diubah kedalam bentuk interval untuk memenuhi persyaratan prosedur-prosedur tersebut. Kecuali jika kita menggunakan prosedur, seperti korelasi Spearman yang mengujinkan data berskala ordinal; maka kita tidak perlu mengubah data yang sudah ada tersebut. Itulah sebabnya dalam bagian ini penulis memberikan contoh cara mengubah data berskala ordinal menjadi data berskala interval. Pada bagian berikut akan diberikan contoh penghitungan secara manual dan dengan menggunakan prosedur dalam Excel. Berikut ini diberikan contoh penghitungan manual dan menggunakan Excell. Dalam contoh ini kita mempunyai skala ordinal 1 sampai dengan 5 dimana masing-masing mempunyai jumlah frekuensi masing-masing sebagaimana tertera dalam tabel di bawah ini:
Tabel di atas mempunyai makna sebagai berikut:- Skala ordinal 1 mempunyai frekuensi sebanyak 13
- Skala ordinal 2 mempunyai frekuensi sebanyak 75
- Skala ordinal 3 mempunyai frekuensi sebanyak 36
- Skala ordinal 4 mempunyai frekuensi sebanyak 24251
- Skala ordinal 5 mempunyai frekuensi sebanyak 17
Tabel di atas mempunyai maksud sebagai berikut:
- Skala ordinal 1 dengan frekuensi sebanyak 13 mempunyai nilai skala interval sebesar 1
- Skala ordinal 2 dengan frekuensi sebanyak 75 mempunyai nilai skala interval sebesar 2,3113
- Skala ordinal 3 dengan frekuensi sebanyak 36 mempunyai nilai skala interval sebesar 3,2615
- Skala ordinal 4 dengan frekuensi sebanyak 24 mempunyai nilai skala interval sebesar 3,8100
- Skala ordinal 5 dengan frekuensi sebanyak 17 mempunyai nilai skala interval sebesar 4,602
- Menghitung frekuensi
- Menghitung proporsi
- Menghitung proporsi kumulatif
- Menghitung nilai z
- Menghitung nilai densitas fungsi z
- Menghitung scale value
- Menghitung penskalaan
- Untuk proprosi skala 1 dengan jawaban sebanyak 13, hasilnya ialah P1 :13/165 = 0,0788
- Untuk proprosi skala 2 dengan jawaban sebanyak 75, hasilnya ialah P2 :75/165 = 0,4545
- Untuk proprosi skala 3 dengan jawaban sebanyak 36, hasilnya ialah P3 :36/165 = 0,2182
- Untuk proprosi skala 4 dengan jawaban sebanyak 24, hasilnya ialah P4 :24/165 = 0,1455
- Untuk proprosi skala 5 dengan jawaban sebanyak 17, hasilnya ialah P5 :17/165 = 0,1030